Pentingnya Strength Training pada Usia Menopause

Selama periode menopause FitFam dapat mengalami banyak gejala dan efek samping. Kita mungkin sudah familiar dengan perubahan mood dan gangguan tidur, namun selain itu banyak gejala dan resiko lainnya. Disini, Strength Training berperan sebagai kebiasaan super yang dapat memberikan manfaat pada masa menopause ini. Simak selengkapnya dibawah!

Ketika menopause kita mungkin juga menghadapi masalah pencernaan, nyeri sendi, kulit kering & gatal, penambahan berat badan secara tidak teratur, kehilangan sensitivitas insulin, energi rendah, hot flashes, berkeringat dimalam hari… serta masih banyak lagi. Selain itu, wanita yang sedang melalui menopause memiliki risiko yang lebih besar dalam kesehatan metabolisme, penyakit kardiovaskular, serta masalah kesehatan tulang yang terjadi setelahnya.

Otot adalah organ longevity yang sangat kuat, terutama setelah FitFam mencapai menopause. Banyak wanita menghindari Strength Training karena mereka tidak ingin terlihat bulky. Padahal, kamu tidak perlu khawatir, karena kaum wanita tidak memiliki kadar testosteron untuk hal ini terjadi dengan mudah. Sebaliknya, latihan kekuatan akan membantu Anda menjadi ramping dan kuat, dan juga memiliki manfaat lain yang tak terhitung jumlahnya seperti dibawah ini.

  1. Menjaga Metabolisme Tubuh Tetap Optimal

    Wanita berusia 40+ membutuhkan kalori lebih sedikit, karena Basal Metabolic Rate (BMR) mereka melambat. Ini adalah perubahan alami saat massa otot berkurang (kita mulai kehilangan otot secara bertahap sekitar usia 35). Hilangnya estrogen selama menopause hanya mengintensifkan efek ini, karena estrogen adalah pendorong utama massa dan kekuatan otot bagi wanita.

    Jika kita tidak melakukan apapun untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatan kita, kita mulai kehilangan otot dengan cepat. Tetapi Strength Training dapat menjaga BMR kita tetap optimal dan secara positif memengaruhi pengaturan hormon kita. Tentu saja, lebih mudah mempertahankan otot jika FitFam sudah membangunnya di masa muda, tetapi tidak ada kata terlambat untuk memulai!

  2. Strength Training Meningkatkan Sensitivitas Insulin

    Sensitivitas Insulin menurun seiring berlangsungnya pre-menopause, yang dapat menyebabkan gangguan metabolisme yang serius termasuk diabetes. Namun, otot dapat membantu tubuhmu untuk melawan hal ini. Di antara efek positif lainnya, otot yang aktif telah terbukti menarik glukosa keluar dari aliran darah dan memetabolismenya.

  3. Strength Training Meningkatkan Kadar Energi Tubuh

    Begitu mereka mencapai pre-menopause, banyak wanita mulai berjuang dengan level energi yang rendah. Latihan kekuatan secara teratur memicu tubuh Anda untuk memproduksi lebih banyak mitokondria13 dan membantunya bekerja lebih efisien. Mitokondria adalah pembangkit tenaga sel Anda. Mereka membantu tubuh Anda secara efisien memanfaatkan makanan yang Anda makan dan udara yang Anda hirup. Memiliki lebih banyak dari mereka meningkatkan pasokan energi tubuh Anda. Latihan kekuatan juga dapat meningkatkan kadar hormon tertentu yang membuat Anda merasa lebih berenergi.

  4. Strength Training Menjaga Tulang Tetap Sehat & Kuat

    Otot berfungsi seperti "power suit" yang menjaga tulang belakang dan persendian tetap tegak dan tertopang. Seiring bertambahnya usia dan penurunan otot, pengeroposan tulang dan rasa sakit dan nyeri sesekali menjadi jauh lebih umum.

    Namun, tulang kita menjadi lebih kuat saat kita memberikan stressor. Saat kita melakukan Strength Training, tarikan dan dorongan yang dihasilkan dapat meningkatkan kepadatan tulang. Satu studi menemukan bahwa melakukan olahraga intensitas rendah atau berdampak tinggi selama 20 menit tiga kali seminggu sudah cukup untuk menjaga kesehatan tulang pada wanita pascamenopause awal.

Membangun otot kita melalui latihan kekuatan adalah cara yang sangat efektif untuk memerangi efek samping pre-menopause dan pasca-menopause. Yuk tunggu apa lagi, save dan share artikel ini dan mulai Strength Training segera! Hubungi kami untuk konsultasi gratis disini.

Previous
Previous

Strength Training VS Functional Training, Apa Bedanya?

Next
Next

Rekomendasi Strength Training Khusus untuk Kamu yang Hobi Lari!