Strength Training VS Functional Training, Apa Bedanya?

Dalam dunia training, FitFam mungkin menyadari ada beberapa istilah yang sering diucapkan. Salah satunya adalah Strength Training dan Functional Training. Yuk kita pahami perbedaannya & cari tahu mana yang kamu butuhkan!

Apa itu Strength Training?

Jika FitFam ingin mengencangkan kelompok otot tertentu, seperti kaki, bokong, atau perut, maka Strength Training mungkin cocok. Strength Training adalah saat kita berupaya membangun kekuatan atau massa otot melalui metode latihan angkat beban standar. Ini termasuk menggunakan weight machines, free weights, dan bahkan resistance bands untuk mengisolasi satu otot pada satu waktu.

Saat Anda mendengar seseorang berkata bahwa mereka akan pergi ke gym untuk "Leg Day", kemungkinan besar mereka akan melakukan Strength Training. Dengan metode ini, seseorang biasanya membagi minggu pelatihan mereka menjadi tiga hingga lima latihan di mana area tubuh tertentu menjadi fokus dari setiap latihan. Strength Training sering kali berfokus pada hipertrofi otot di mana kita melakukan tiga hingga lima set dengan delapan hingga 12 repetisi. Tujuannya adalah mengangkat beban yang cukup berat sehingga otot lelah dan tumbuh lebih kuat di akhir repetisi.

Apa saja manfaat Strength Training?

Strength Training sangat ideal bagi siapa saja yang ingin membentuk otot tertentu. Strength Training juga baik untuk atlet dan mereka yang ingin meraih sebuah tujuah kebugaran. Misalnya, pelari bisa mendapatkan keuntungan dengan memasukkan pelatihan glute ke dalam rutinitas mereka.

Strength Training juga telah terbukti meningkatkan kepadatan tulang dengan memberi tekanan yang tulang kita butuhkan, sekaligus meningkatkan mobilitas pada persendian. Namun, Strength Training memang memiliki risiko cedera lebih tinggi sehingga akan lebih baik apabila didampingi oleh seorang Personal Trainer.

Apa itu Functional Training?

Sebaliknya, Functional Training berfokus pada latihan yang akan berguna untuk tubuh dalam beraktifitas di kehidupan sehari-hari. Dari menaiki tangga hingga membawa belanjaan, semuanya akan terasa lebih mudah setelah memulai rutinitas Functional Training. Functional Training dengan latihan seperti Farmer’s Walk atau Suitcase Carry dapat berguna saat kita ingin melakukan satu perjalanan dengan belanjaan yang kita bawa. Seperti namanya, latihan kekuatan fungsional berfokus pada pelaksanaan fungsi sehari-hari supaya lebih mudah.

Gerakan-gerakan dalam Functional Training juga lebih dinamis, itulah sebabnya Functional Training mungkin menarik bagi seseorang yang telah berolahraga untuk sementara waktu. Alih-alih memiliki "Leg Day", rutinitas Functional Training akan melatih banyak area tubuh, sedangkan Strength Training berfokus pada satu gerakan terisolasi pada satu waktu.

Apa manfaat Functional Training?

Kedua latihan meningkatkan mobilitas sendi, jangkauan gerak, dan kepadatan tulang. Tetapi Functional Training lebih berdampak ke dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan seperti Lunge, Squat, Farmer’s Walk, dan gerakan lainnya memberi tubuh kita otot core yang kuat sehingga semuanya terasa lebih mudah.

Kedua jenis latihan pasti bermanfaat untuk semua jenis orang. Atlet ataupun non-atlet dapat menjadi lebih kuat dan melatih gerakan yang lebih dinamis untuk membantu kehidupan sehari-hari. Bagaimana, setelah membaca artikel diatas, kira-kira mana yang FitFam butuhkan? Hubungi kami untuk konsultasi gratis disini!

Previous
Previous

Gerakan Strength Training untuk Kesehatan Tulang

Next
Next

Pentingnya Strength Training pada Usia Menopause